Beranda | Hadits
Riyadhus Shalihin
No: -


Riyadhus Shalihin No. 143
143 - باب استحباب المصافحة عِنْدَ اللقاء وبشاشة الوجه وتقبيل يد الرجل الصالح وتقبيل ولده شفقة ومعانقة القادم من سفر وكراهية الانحناء
885 - عن أَبي الخطاب قتادة، قَالَ: قُلْتُ لأَنَسٍ: أكَانَتِ المُصَافَحَةُ في أصْحَابِ رسولِ الله - صلى الله عليه وسلم؟ قَالَ: نَعَمْ. رواه البخاري.
886 - وعن أنس - رضي الله عنه - قَالَ: لَمَّا جَاءَ أهْلُ اليَمَنِ، قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «قَدْ جَاءكُمْ أهْلُ اليَمَنِ» وَهُمْ أوَّلُ مَنْ جَاءَ بِالمُصَافَحَةِ . رواه أَبُو داود بإسناد صحيح.
887 - وعن البراءِ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «مَا مِنْ مُسْلِمَينِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا». رواه أَبُو داود.
888 - وعن أنس - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: يَا رسولَ اللهِ، الرَّجُلُ مِنَّا يَلْقَى أخَاهُ، أَوْ صَدِيقَهُ، أينحَنِي لَهُ؟ قَالَ: «لاَ». قَالَ: أفَيَلْتَزِمُهُ وَيُقَبِّلُهُ؟ قَالَ: «لاَ» قَالَ: فَيَأخُذُ بِيَدِهِ وَيُصَافِحُهُ؟ قَالَ: «نَعَمْ». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن».
889 - وعن صَفْوَانَ بن عَسَّالٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ يَهُودِيٌّ لِصَاحِبِهِ: اذْهَبْ بِنَا إِلَى هَذَا النَّبيِّ، فَأتَيَا رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - فَسَألاهُ عَنْ تِسْعِ آياتٍ بَيِّنَاتٍ ... فَذَكَرَ الْحَدِيث إِلَى قَوْلهِ: فقَبَّلا يَدَهُ وَرِجْلَهُ، وقالا: نَشْهَدُ أنَّكَ نَبِيٌّ. رواه الترمذي وغيره بأسانيد صحيحةٍ.
890 - وعن ابن عمر رضي الله عنهما قِصَّة، قَالَ فِيهَا: فَدَنَوْنَا مِنَ النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَبَّلْنَا يَدَه. رواه أَبُو داود.
891 - وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: قَدِمَ زَيْدُ بْنُ حَارِثَةَ المَدِينَةَ وَرسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - في بَيتِي، فَأتَاهُ فَقَرَعَ البَابَ، فَقَامَ إِلَيْهِ النبيُّ - صلى الله عليه وسلم - يَجُرُّ ثَوْبَهُ، فَاعْتَنَقَهُ وَقَبَّلَهُ. رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن».
892 - وعن أَبي ذَرٍّ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ لي رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «لا تَحقِرَنَّ منَ الْمَعرُوف شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ». رواه مسلم.
893 - وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَبَّلَ النبيُّ - صلى الله عليه وسلم - الحَسَنَ بنَ عَلِيٍّ رضي الله عنهما، فَقَالَ الأقْرَعُ بن حَابِسٍ: إنَّ لِي عَشْرَةً مِنَ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أحَدًا. فَقَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يُرْحَمْ!». متفقٌ عَلَيْهِ.

Bab 143. Sunnahnya Berjabatan Tangan Ketika Bertemu Dan Menunjukkan Muka Yang Manis, Juga Mencium Tangan Orang Shalih Dan Mencium Anaknya, Serta Merangkul Orang Yang Baru Datang Dan Berpergian Dan Makruhnya Membungkukkan Badan Dalam Memberi Penghormatan

 

 


882. Dari Abul Khaththab yaitu Qatadah, katanya: "Saya berkata kepada Anas r.a.: "Adakah cara saling berjabatan tangan itu di kalangan para sahabatnya Rasulullah s.a.w. itu?" Anas menjawab: "Ya, ada." (Riwayat Bukhari)


 


883. Dari Anas r.a., katanya; "Ketika ahli Yaman datang, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang-orang Yaman sudah datang padamu semua dan mereka itulah pertama-tama orang yang datang dengan melakukan berjabatan tangan." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.


 


884. Dari al-Bara' r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada dua orang Muslimpun yang bertemu lalu keduanya berjabatan tangan, melainkan keduanya itu diampuni dosanya oleh Allah sebelum keduanya itu berpisah." (Riwayat Abu Dawud)


 


885. Dari Anas r.a., katanya: "Ada seorang lelaki berkata: "Ya Rasulullah, ada seorang diantara kita bertemu dengan saudaranya atau sahabatnya, apakah ia boleh membungkukkan badan untuk menghormatinya itu." Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak boleh." Orang itu bertanya lagi: "Apakah boleh ia merangkulnya dan mencium tubuhnya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak boleh, kecuali kalau baru datang dari berpergian dan lama tidak bertemu, maka boleh merangkul itu, seperti datang dari ibadah haji dan lain-lain." Orang itu berkata lagi: "Apakah boleh ia mengambil tangan saudara atau sahabatnya itu lalu berjabatan tangan dengannya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Ya, boleh." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.


 


886. Dari Shafwan bin 'Assal r.a., katanya: "Ada seorang Yahudi berkata kepada sahabatnya: "Marilah bersama kami pergi ketempat Nabi ini," yang dimaksudkan ialah Nabi Muhammad s.a.w. Keduanya mendatangi Rasulullah s.a.w. lalu menanyakan perihal sembilan ayat-ayat yang terang." Shafwan seterusnya menguraikan hadis ini sampai ucapannya: "Lalu orang-orang -yakni dua orang Yahudi serta para hadirin yang ada di situ- sama mencium tangan dan kaki beliau s.a.w. dan keduanya berkata: "Kita semua menyaksikan bahwa Anda adalah seorang Nabi." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan lain-lainnya dengan isnad-isnad shahih. [Baca Status Hadis Disini]


 


887. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, ia menyebutkan sesuatu cerita yang di dalamnya ia mengatakan: "Lalu kita semua mendekat kepada Nabi s.a.w. kemudian kita mencium tangan beliau itu." (Riwayat Abu Dawud) [Baca Status Hadis Disini]


 


888. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Zaid bin Haritsah datang di Madinah dan beliau s.a.w. sedang ada dalam rumahku. Zaid mendatanginya lalu mengetuk pintu, kemudian Nabi s.a.w. berdiri untuk menyambutnya -karena Zaid baru datang dari berpergian- lalu beliau s.a.w. menarik bajunya terus merangkul serta menciumnya." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. [Baca Status Hadis Disini]


 


889. Dari Abu Zar r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau menghinakan -meremehkan- sesuatu dari perbuatan baik sekalipun jikalau engkau sewaktu bertemu dengan saudaramu itu lalu menunjukkan muka yang manis berseri-seri." (Riwayat Muslim)


 


890. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. mencium Hasan bin Ali, lalu al-Aqra' bin Habis berkata: "Sesungguhnya saya ini mempunyai sepuluh orang anak, tetapi saya tidak pernah mencium seorangpun dari mereka itu." Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Barangsiapa yang tidak berbelas kasihan, maka ia tidak dibelas kasihani oleh Allah." (Muttafaq 'alaih)




      1   ...   140   141   142   143   144   145   146   ...   372